INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA KRANDEGAN KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN

SEJARAH DESA KRANDEGAN

SEJARAH DESA KRANDEGAN

SEJARAH DESA KRANDEGAN

Jika melihat pada masa lalu, Krandegan merupakan bagian dari wilayah Kadipaten Kaleng, pada masa Kadipaten Kaleng belum difusikan dengan Kadipaten Pucang, Kaleng dipimpin oleh Adipati Banyak Kumara/Banyak Gumarang keturunan dari Prabu Banyak Sasra, Adipati Pasir (Purwokerto) yang juga bernama Raden Kamandaka/Lutung Kasarung, keturunan dari Raja Pajajaran. Setelah difusikan dengan Kadipaten Pucang disebelah utara menjadi Kadipaten Roma dengan pusat pemerintahannya di di Sidayu (Utara Gombong). Setelah difusikan oleh Sultan Pajang pada tahun 1543 M, Kaleng dijadikan setingkat kawedanan, sedangkan putra dari Bupati Kaleng diberi jabatan Ngabei (setingkat Wedana) di Kaleng dengan gelar Kyai Ngabei Wirokerti (makam dikompleks halaman MTsN 6 Kaleng). Bahwa Desa Krandegan merupakan bagian (bahkan bisa jadi merupakan) bagian ibu kota kadipaten Kaleng, ini bisa dipahami karena letak desa Krandegan persis berbatasan langsung dengan desa Kaleng, yang dimungkinkan pusat dari Kadipaten Kaleng.

Konon nama desa krandegan berasal dari nama seorang pangeran keraton Mataram (Yogyakarta) bernama Pangeran Krandegan. Pengeran Krandegan merupakan putra dari pangeran senopati adalah pejuang yang begitu gigih berani melawan penjajah belanda. Belanda yang selalu campur tangan urusan kerajaan serta memecah belah keluarga kerajaan membuat banyak anggota keluarga kerajaan merasa tidak nyaman dan memilih untuk pergi dari kerajaan mataram untuk menenangkan diri dan belajar ilmu islam. Salah satunya adalah pangeran krandegan yang pergi kearah barat menuju arah pesisir urut sewu. Pangeran Krandegan kemudian menetap disuatu tempat yang kemudian bernama Desa Krandegan.

Pangeran Krandegan memiliki anak yang kemudian menjadi seorang ulama terkenal dan berperan penting dalam penyebaran agama islam ditanah jawa yakni syeh rosyid. Petilasan dan makam dari syech rosyid saat ini bisa dilihat di komplek pemakaman di dukuh karangsari – kauman.

Sementara dalam cerita lain, nama Krandegan berasal dari kata ndeg-ndegan (jawa) dalam bahasa Indonesia ndeg-ndegan berarti tempat pemberhentian. Dulu Krandegan merupakan tempat persinggahan dan tempat berhentinya para pengembara atau pelancong yang kemudian menetap menjadi penduduk setempat.

berikut nama-nama leluhur yang pernah menjabat di Pemerintah Desa krandegan dan para ulama

A. Kepala Desa : 1. kastubo, 2. Moh Supyan, 3. H. Mahrus Umar, 4. Sairin Hadi Suroyo 5. Drs. Zaenul Anwari

B. Sekdes : 1. karto Sujono Sumyar, 2. Wongso Miharjo Basikun 

C. Kaur dan Kawil : 1. San Mustopo. 2. Moh dasuki, 3. Khamami Sukur Salim, 4. Tawijaya, 5. Soderi Sajid, 6. Kaparwi Darwan, 7. H Dimyati Kosod, 8. Tirta Dikrama, 9. Mad Sayid, 10. Sungeb, 11. Mad Yunus, 12. Sastrorejo, 13. Umar Nasir, 14. Pernawijaya, 15. Kasan Munawi, 16. Moh Rusdi, 17. Moh Damami, 18. Parta Wijaya, 19. H. Amin Chaerudin, 20. Moh Wasbir, 21. Moh Ismangil, 22. Abu Ngamar, 23. Moh Asmuni, 24. Sohiran Nurudin, 25. H. Moh Suhud, 26. AbdulBari Sukiman, 27. Moh Mad Naseh, 28. Ngalwan Marijan, 29. Suhudi, 30. Moh Musa, 31. Moh Zaenudin, 32. Moh Darwi, 33. Muhdir Yasa, 34. moh Kusni, 35. Mad Ngumar

D. Ulama : 1. Syeh Rosyid, 2. Mohamad Nur, 3. Masduki, 4. Saringun Abdul Aziz, 5. Sururi, 6. Asrori, 7. Ahmad Naizur, 8. Kusnan, 9. Abdurohim, 10. Moh Sopyan, 11. Sunhaji, 12. Muhsis, 13. Yusuf Mustofa, 14. Muhtarudin Muti, 15. Muh Siswanto, 16. Moh Sofan, 17. Nur Kholis Somadi, 18. Nur Kholik, 19. Samsul Hadi

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Tahun Ini KIE Ditiadakan, Diganti Expo Keagamaan
Peringati Hardiknas, Bupati Kebumen Upayakan Para Guru Honorer Diangkat PPPK
Peringati Hari Buruh, Bupati Kebumen Sebut Angka Penganguran Turun
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Bupati Kebumen Raih Penghargaan Detik Jateng-Jogja Awards
Puluhan Ribu Warga Padati Alun-alun Pancasila, Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Arsip Berita

Data Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2